Karanganyar (Humas ) – Tragedi yang menimpa Aremania (Supporter Arema FC) pada Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang termasuk tragedi yang sangat memilukan untuk bangsa Indonesia. Pasalnya, sepakbola yang harusnya menjadi hiburan, kini menelan 450 korban dan 125 dinyatakan meninggal dunia (Sumber, Polri).
Hari ini, seluruh pegawai dan siswa melaksanakan shalat ghaib berjamaah dan tahlil bersama untuk mendo’akan para korban Kanjuruhan di Musholla MTsN 1 Probolinggo (Senin, 3/10/2022).
Selepas kegiatan, Bapak Mudakkir selaku kepala madrasah memberikan penguatan kepada para peserta didik. Beliau memberikan beberapa wejangan penting kepada siswa terkait tragedi Kanjuruhan ini.
“Kita turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya saudara-saudara kita pada tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu Malam, tepatnya 1 Oktober kemaren. Karena, menurut berita sudah menelan 130 korban yang meninggal. Jadi, hari ini yang harusnya kita melaksanakan upacara, maka diganti dengan shalat ghaib berjamaah serta tahlil bersama,” tutur mantan kepala MTsN 2 Probolinggo.
“Mari kita doakan bersama, semoga para korban diterima amal ibadahnya, dimaafkan salah khilafnya, dan yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta ketabahan,” tegasnya.
Di akhir wejangan, beliau mengimbau ke depannnya agar para siswa MTsN 1 Probolinggo tidak perlu datang langsung ke lokasi atau stadion untuk menonton pertandingan sepakbola, mengingat rawannya setiap kali ada pertandingan serupa. Sekarang sudah era teknologi, semua bisa diakses lewat media digital, TV atau Gadget.
“Mohon anak-anak MTsN 1 Probolinggo menonton bola tidak perlu datang langsung ke stadion. Kalian cukup nonton bola di tv atau gadget masing-masing. Hal ini demi keselamatan ananda sekalian,” tutupnya. (MB)