Berita

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Kepala Madrasah Ajak Siswa Berkomitmen Meneladani Tokoh Revolusi

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Kepala Madrasah Ajak Siswa Berkomitmen Meneladani Tokoh Revolusi

Karanganyar (Humas) – Pagi ini semua pegawai dan siswa MTsN 1 Probolinggo menggelar upacara Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) di Lapangan Madrasah. Bapak Mudakkir selaku kepala madrasah bertindak sebagai pembina upacara pada acara tersebut.

Diawali dengan persiapan peserta barisan, pembacaan ikrar Kesaktian Pancasila, Sambutan pembina upacara dan ditutup dengan doa.

Kepala madrasah saat momen sambutan, beliau menceritakan kisah G-30S PKI. Adanya kejadian G-30S PKI memberikan trauma mental tersendiri bagi bangsa Indonesia sampai saat ini.

“Adanya peristiwa G-30S PKI di Indonesia menjadikan kehidupan bernegara dan pemerintahan kalang kabut. Meninggalkan ke-chaos-an tersendiri bagi kehidupan bernegara dan berbangsa. Peristiwa ini kita peringati setiap tahun, bahkan kalian mempelajari sejarah G-30S PKI. Sampai saat ini senantiasa mengalami trauma pada mental kita,” ungkapnya.

“Walau benar atau tidak esensi rangkaian kejadiannya, tentu masih menjadi tanda tanya sampai saat ini.  Terbunuhnya 7 Jendral yang luar biasa menjadi catatan sejarah. Ini tidak mudah kita lupakan, di antaranya Ir. Letkol Sutoyo, Suprapto, Ahmad Yani, Suparman, panjaitan, dan lain-lain,” imbuhnya.

Beliau menambahkan bahwa tujuan PKI di Indonesia adalah untuk mengubah Ideologi Pancasila menjadi Ideologi Komunis.

“PKI mencipkan disharmonisasi di negera ini, karena mereka ingin mengubah ideologi bangsa ini menjadi komunis. Komunis sendiri itu tidak menganut agama. Agama dianggap sebagai Candu (getah pahit) yang harus dimusnahkan. (red),” jelasnya.

Beliau juga mengajak peserta upacara untuk mengambil hikmah dari kejadian G-30S PKI, karena sehari pasca G-30S PKI dibuat momentum untuk diikrarkannya hari kesaktian pancasila tepat pada 1 Oktober.

“Mari kita mengambil hikmah dari tragedi tersebut. Mereka (PKI) tidak mampu mengubah Ideologi Pancasila, karena masyarakat kita sangat cinta pada tanah air. Jadi, kita selaku generasi muda dan pelajar memiliki tanggung jawab untuk memperkaya khasanah kebangsaan dan memperluas ilmu. Sehingga negara Indonesia ini menjadi negara maju, yang terus berideologikan Pancasila,” pungkasnya.

“Oleh karena itu, seluruh siswa yang ada di sini harus berkomitmen untuk menjadi pelajar yg mandiri dan berprestasi dengan meneladani para tokoh penjuang revolusi. Kedisiplinan dan ketertiban menjadi pondasi untuk kemajuan MTsN 1 Probolinggo,” tutupnya.

Acara pun berjalan lancar dan penuh khidmat, hingga barisan dibubarkan. (MB)